Rabu, 18 Oktober 2017

Kura-kura Pipih Putih,Ekologi dan penyebarannya di Indonesia


Kura-kura pipi-putih


Kura-kura pipi-putih (Siebenrockiella crassicollis) adalah sejenis kura-kura air tawar anggota suku Geoemydidae. Kura-kura ini banyak dipelihara sebagai hewan timangan; oleh karenanya memiliki banyak nama dalam perdagangan (Ingg.): Malaysian Black Mud TurtleBlack (Mud) Terrapin, dan juga Smiling Terrapin. Nama yang terakhir dilekatkan karena kura-kura ini memiliki bentuk tepi rahang (bibir) atas yang melengkung menyerupai senyuman.


Pengenalan

Bertubuh relatif kecil, panjang tempurungnya mencapai 200 mm. Keping nukhal (tengkuk) sempit dan menyempit ke arah depan. Keping-keping vertebral juga sempit, sekitar 40% lebar keping kostal di tengah badan. Keping vertebral hampir sama panjangnya; yang no-1 melebar di sebelah depan, no-2 hingga 4 melebar di tengah-tengah, dan no-5 melebar di belakang. Keping kostal pertama yang paling besar, dan keempat yang paling kecil. Keping-keping marginal membentuk tepi tempurung yang rata di bagian depan, namun bergerigi di bagian belakang. Urutan panjang hubungan (yakni yang membentuk garis tengah) di antara keping-keping perisai perut adalah: abdominal > pektoral > femoral > anal > gular > humeral.[2]
Kura-kura yang berwarna hitam di bagian punggung (karapas), atas kepala, dan perut (plastron). Terdapat bercak putih atau pucat pada pipi dan di atas matanya. Garis-garis atau pola putih kekuningan terdapat di sekitar hubungan antara keping-keping perut, atau kadang kala hitam seluruhnya.


Ekologi dan penyebaran

Kura-kura pipi-putih menyukai wilayah berair tenang seperti rawa-rawa atau sungai kecil berarus lambat. Dikenal terutama sebagai karnivor, jenis ini diketahui memangsa ikanudang, dan aneka siput. Namun juga mau memakan buah-buahan dan dedaunan.
Kura-kura ini didapati menyebar di BurmaThailandVietnamKambojaMalaysiaSingapura, dan Indonesia (SumatraKalimantan, dan Jawa).
Perubahan dan kehilangan habitat diduga telah mengancam kelestarian jenis ini, ditambah lagi dengan tekanan penangkapannya di alam untuk diperdagangkan. Uni Konservasi Dunia (IUCN), telah memasukkan kura-kura pipi-putih ke dalam kategori Rentan (VU, vulnerable)[3]

Catatan taksonomis

Sebelumnya, Siebenrockiella crassicollis dianggap sebagai jenis monotipik (yakni, spesies tunggal) di dalam marganya. Sampai kemudian Diesmos dkk. (2006) melalui studinya terhadap genetika dan morfologi membuktikan bahwa kura-kura filipina (Heosemys leytensis) yang telah langka, seharusnya dimasukkan ke dalam marga yang sama menjadi Siebenrockiella leytensis.

Small baby pipih putih


0 komentar:

Posting Komentar